ANTISIPASI FLU BURUNG VERSI HEMBING

Oleh Prof Hembing Wijayakusuma

Akhir-akhir ini masyarakat was-was dengan munculnya penyakit flu burung (avian influenza) yang mengantarkan penderitanya pada kematian. flu burung pada awalnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang bangsa unggas, seperti ayam, itik, bebek, kalkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, maupun burung liar. Namun, pada perkembangannya, virus  flu burung mengalami mutasi sehingga virus tersebut dapat tersebar dan menular pada hewan lain seperti babi, kuda bahkan manusia.

Seperti halnya virus influenza, virus  flu burung mempunyai kemampuan
melakukan perubahan genetik atau mutasi sehingga berkembang menjadi beberapa varian, antara lain:

Tipe A yang menyerang bangsa unggas dan beberapa jenis binatang lain meliputi burung, ayam, kalkun, kuda dan babi.

Tipe B, virus ini hanya dapat menginfeksi manusia pada musim dingin. Hal tersebut dapat diatasi dengan suntikan anti influenza - tingkat virus itu ringan.

Tipe C merupakan campuran, yaitu menyerang hewan dan manusia. Tingkat virus ini paling ganas/mematikan, terutama menyerang pada saluran pernafasan termasuk subtipe H5N1.

Gejala umum unggas yang terinfeksi virus flu burung biasanya bervariasi, dan hampir sama dengan unggas yang terinfeksi virus tetelo. Antara lain : bersin-bersin, kesulitan bernafas, pembengkakan pada kepala, jengger berwarna biru, bercak merah pada sayap, kaki membengkak sehingga tidak dapat berjalan, kepala dan leher berputar-putar, mencret-mencret, nafsu makan berkurang, dan penurunan produksi. Tinggi rendahnya kematian unggas tergantung pada tipe dan galur virusnya.

Sedangkan gejala  flu burung  yang menyerang manusia, hampir sama seperti flu biasa namun tingkat kematiannya lebih tinggi. Gejala itu antara lain, penderita mengalami demam tinggi sekitar 40 derajat celsius, sakit kepala, pusing, batuk dan sesak nafas, gatal dan sakit tenggorokan, tubuh terasa lemas dan pegal-pegal, hidung beringus, mata memerah karena peradangan. Pada anak kecil sering disertai mencret dan muntah.

Cara alamiah pencegahan dan antisipasi virus  flu burung  dapat ditempuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina, yang diperoleh melalui tumbuhan obat. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk masalah ini adalah, ambil jahe dan lobak secukupnya, lalu dijus. Campuran itu kemudian disiram ke ayam.

Masak daging ayam dengan api pada suhu 100 derajat celsius hingga matang, lalu masak lagi selama setengah jam. Masukkan bahan makanan dan bumbu seperti cuka beras putih, lobak, jamur kuping, bawang putih dan lada. Masak sematang-matangnya.

Atau cara lain dengan menggunakan ramuan berkhasiat yang diminum langsung,ambil 15 gram sambiloto, 4 siung bawang putih, 15 gram jahe, 25 gram kencur,direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring airnya, diminum dengan menambahkan 1 sendok makan madu.

Cara lainnya adalah menggunakan 60 gram krokot hijau segar, 30 gram pegagan segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum. Atau gunakan 5 butir kiamboi/sunboi diblender dengan 200 cc air kelapa hujau. Tambahkan madu lalu diminum. Bisa juga mengkonsumsi ramuan yang terbuat dari 30 gram buah jali ang direndam terlebih dahulu hingga lunak, tambahkan 30 gram kacang hijau, jahe, gula merah secukupnya, direbus dengan air sehingga menjadi bubur lalu dimakan selagi hangat.

Catatan: Bila penyakit berlanjut, hubungi dokter.

{Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI)}.

* semoga paparan diatas dapat menjadi perhatian kita semua & bermanfaat bagi kita semua*

*******************

Tinggalkan komentar